Welcome Message

Selamat Datang di Blog "Leo Daisuke"

disini anda akan menemukan semua tugas-tugas yang di berikan dosen.
twitter

Follow on Tweets

Kamis, 28 Juni 2012

Guna Ilmu Pengetahuan (Tugas)


Apa guna ilmu pengetahuan? Pertanyaan sama dengan apa guna pengetahuan ilmiah karena ilmu pengetahuan isinya teori (ilmiah). Secara umum, teori artinya pendapat yang beralasan. Alasan itu dapat berupa argument logis, ini teori filsafat; berupa argument perasaan atau keyakinan dan kadang-kadang empiris, ini teori dalam pengetahuan mistik; berupa argument logis-empiris, ini teori sain.
Berbagai ilmu pengetahuan yang ada sampai sekarang ini seecara umum berfungsi sebagai alat untuk membuat eksplanasi kenyataan. Ilmu pengetahuan merupakan suatu system eksplanasi yang paling dapat diandalkan dibandingkan dengan system lainya dalam memahami masa lampau, sekarang , serta mengubah masa depan.[1]Bagaimana contohnya?
Akhir tahun 1997 di Indonesia terjadi gejolak moneter, yaitu nilai rupiah semakin murah dibandingkan dengan dolar (kurs rupiah terhadap dolar turun). Gejala ini telah memberikan dampak yang cukup luas terhadap kehidupan di Indonesia. Gejalanya ialah harga semakin tinggi. Bagaimana menerangkan gejala ini?
Teori-teori ekonomi (mungkin juga plitik) dapat menerangkan (mengeksplanasikan) gejala itu. Untuk mudahnya, teori ekonomi menyatakan karena banyaknya utang luar negeri jatuh tempo (harus dibayar), hutang itu harus dibayar dengan dolar, maka banyak orang yang memerluakan dolar, karena banyak orang membeli dolar, maka harga dolar naik dalam rupiah. Nah, ini baru sebagian gejala itu yang dipeksplanasikan. Sekalipun baru sebagian, namun gejala itu telah dapat dipahami ala kadarnya, sesuai dengan apa yang dieksplanasikan itu.
Ada oranag  tiga bersudara, dua laki-laki da satu perempuan. Mereka nakal, sering mabuk, membuat keonaran, sering bolos sekolah, tidak naikn kelas, dan pindah-oindah sekolah. Mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya, ayah dan ibunya masing-masing kawin lagi dan pindah ketempat barunya masing-masing. Biaya hidup tiga bersaudara itu bersama pembantu mereka, tidak kurang. Dapatkah anda membuat eksolanasi mengapa anak-anak itu nakal?
Anad aakan dapat menjelaskan (mengeksplanasikan) jika anda menguasaia tepri yang mampu menjelaskan gejala (nakal) itu. Menurut teori sain pendididkan, anak-anak yang yang orang tuanya cerai (biasanya disebut broken home), pada umumnya berkembang menjadi anak nakal. Penyebabnya adalah karena anak-anak itu tidak dapat pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tuanya amat penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa.  Itulah sebagian dari kegunaan dan manfaat dari adanya suatu ilmu pengetahuan, dan banyak lagi contoh-contoh yang lain yang banyak.
Aksiologi adalah studi tentang nilai. Nilai adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.
Etika keilmuwan merupakan etika normative yang merunuskan pronsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Tujuan etika keilmuwan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsio moral, yaitu yang baik dan dapat menghindarkan dari yang buruk kedalam perilaku keilmuwanya, sehingga ia dapat menjadi ilmuwan yang dapat mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya. Etika normative menetaokan kaidah-kaidah yang mendasari pemberian penilaian terhadap perbuatan-perbuatan apa yang yang seharusnya dikerjakan dan apa yang yang seharusnya terjadi serta menetapkan apa yang bertentangan dengan yang seharusnya terjadi.[2]
Ilmu dengan segala tujuan dan artinya, sampai batas-batas tertentu telah banyak telah banyak membantu manusi dalam mencapi tujuan hidup dan kehidupannya, yaitu kehidupan yanh kebih baik. Sekalipun ilmu tidak pernah mencapai kebenaran mutlak, tetapi dalam keterbatasanya ia membantu kepentingan di dunia yanh fana ini, sesuai dengan bidang masing-masing. Ilmu menghasilkan teknologi, yan memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat, dan tepat, Karena ilmu dan ilmu merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen, dan verifikasi.
Dengan ilmu dan teknologi, manusia dapat mengubah wajah dunia dimana manusia itu sendiri tinggal, mengubah cara manusia bekerja, cara manusia berpikir. Dengan ilmu dan teknologi dituntut manusia untuk mengadakan perubahan secara terus menerus, perbaikan dan penemuan-penemuan baru.perkembangan industri, perkembanagn sossial budaya, juga pengembangan industri persenjataan merupakan suatu pertanda bahwa ilmu dan teknologi akan berkembanag terus.[3]
Dengan ilmu dan teknologi, memungkinkan manusia untuk mengurangi rintangan-rintangan ruang dan waktu, misalnya dengan system komunikasi modern, dimana suatu peristiwa yang terjadi di suatu titik dunia ini, dalam waktu yang relative singkat, dengansegera dapat diketahui keseluruh pelosok dunia.
Beberapa contoh dibawah ini, adalah kegunaan dari ilmu dan teknologi bagi kehidupan manusia. Biologi, fisika, matematika, kimia, sebagai ilmu murni telah menyumbangkan berbagai teori dan hokum-hukumnnya kepada ilmu kedokteran sebagai ilmu terapan (ilmu guna pakai) dalam usaha manusia[4]. Ilmu sosisal-sosial dasar seperti sosiologi, antropologi, psikologi, dan psikologi social, telah menyumbangkan keserasian dalam pergaulan antar insani (inter-personal behavior evant), disamping menyodorkan berbagai teori dan hokum-hukumnya kepada ilmu pendidikan sebagai ilmu terapan misalnya, bagimana seharusnya hidup bersama-sama dengan manusia lain, dan sebagainya.

Manusia dan Harapan


2.1 Pengertian Harapan
Setiap manusia tentunya memiliki harapan, bahkan orang yang akan meninggalpun memiliki harapan berupa pesan-pesan yang disampaikan kepada ahli warisnya.Biasanya harapan tersebut tergantung kemampuan masing-masing.Misalnya, Beni yang hanya mampu membeli becak,biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli pesawat terbang pribadi.Karena seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan akan menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Berhasil tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu.Misalnya Rido mengharapkan mendapat IPK 4.Namun bila ia tidak berusaha dengan belajar dan berdoa, bagaimana mungkin ia bisa memperoleh IPK 4.Harapan harus berdasarkan kepercayaan,baik pada diri sendiri maupun pada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud,kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa agar harapan kita menjadi kenyataan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu menjadi kenyataan.Dengan demikian, harapan menyangkut masa depan.Berikut beberapa contoh mengenai harapan.
1. Rini seorang mahasiswa.Ia belajar tekun dengan harapan memperoleh IPK 4 dalam akhir semester nanti.
2. Jerru seorang pedagang sapu keliling.Dia berdagang dengan giat dengan harapan bila uangnya terkumpul,ia akan membeli kios kecil agar ia tidak usah berkeliling lagi.
Dari kedua contoh diatas, diketahui apa yang diharapkan Rido dan Jerry merupakan buah dari keinginan.Untuk itu mereka perlu bekerja keras untuk mewujudkannya.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita umumnya setinggi langit.Namun ada beberapa persamaan antara harapan dan cita-cita, diantaranya:
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan,orang menginginkan hal yang lebih baik.

2.2 Penyebab Manusia Memiliki Harapan
Menurut kodratnya manusia merupakan makhluk sosial. Setiap lahir kedunia langsung disambut oleh suatu pergaulan hidup,yakni ditengah suatu keluarga atau masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik maupun jasmani.Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

1. DORONGAN KODRAT
Kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis,gembira,berpikir,berjalan,berkata dan sebagainya.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak.Mereka ingin tertawa,pelawakpun menginginkan agar penontonnya tertawa terbahak-bahak.Apabila penonton tidak tertawa,harapan kedua belah pihak gagal.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan,berkembang biak dan mati.Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang.Walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaan. Perbedaan antara kedua makhluk itu,ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal,kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan,sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya.Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan salah.Dengan kehendak, manusia juga dapat memilih.Dengan kodrat inilah manusia mempunyai harapan.

2. DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP
Kebutuhan hidup pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan rohani.
Kebutuhan jasmani misalnya makan,minum,pakaian,rumah dan sebagainya.Kebutuhan rohani seperti hiburan,ketenangan dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,manusia berkerja sama dengan manusia lain.Hal ini disebabkan kemampuan manusia sangat terbatas,baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abaraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
1. Kelangsungan Hidup (Survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang,pangan dan papan.Kebutuhan ini terlihat sejak bayi lahir.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan,sandang dan papan itu,maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi,harapan memperoleh pangan,sandang dan papan yang layak akan terpenuhi.

2. Keamanan (Safety)
Setiap orang membutuhkan keamanan.Sejak seorang anak lahir,ia telah membutuhkan keamanan.Begitu lahir,dengan suara tangis,itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar,setiap anak menangis akan diam jika dipeluk ibunya karena ia merasa terlindungi.Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang tampak,secara moral pun orang dapat memberi rasa aman.Dalam hal ini agama merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi pemiliknya.

3. Hak dan Kewajiban Mencintai dan dicintai (be loving and love)
Tiap orang memiliki hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu, “Ibu ini kok menganggap Nur masih kecil saja,semua diatur!” Itu pertanda bahwa anak itu telah tumbuh kesadaran akan hak dan kewajibannya.
Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada saat seperti remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya. Pada usia itu,biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua.Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.

4. Status
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa,untuk apa,mengapa manusia hidup.Status itu penting,karena dengan status, orang tahu siapa dia.Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu.Misal ada anak haram.Walau dia berperilaku baik,tetap saja dia di cap negatif.
Dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin meningkatkan harga diri dan sebagainya.

5. Perwujudan Cita-cita
Manusia mengembangkan bakatnya untuk mewujudkan cita-citanya agar ia diterima dan diakui keberadaannya.

2.3 Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya.Makin besar kewibawaan orang yang memberi tahu pengetahuan itu,makin besar kepercayaannya.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan,artinya diberitahukan oleh Tuhan- langsung atau tidak langsung kepada manusia.Kepercayaan terhadap agama merupakan keyakinan yang paling besar.Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan.Untuk itu tiap manusia wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama.

a. Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena hal tersebut memiliki arti khusus dalam kehidupannya. Ia merupakan fokus dari pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku, ucapan dan perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran.Manusia sadar bahwa ketidakbenaran dalam bertindak maupun berucap akan menjatuhkan nama baiknya.Karena itulah, ketidakbenaran dapat menyebabkan kegelisahan, ketidakpastian dan kedukaan.
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu”, sebuah pengantar Populer menjelaskan tentang tiga teori kebenaran, yaitu:
1. Teori Koherensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang sebelumnya dianggap benar.
Contoh: Setiap manusia akan meninggal. Bila Rudi manusia, maka Rudi akan meninggal.
2. Teori Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh: Bandung merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Barat.
3. Teori Pragmatis.
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1. Kepercayaan pada Diri Sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan pada setiap pribadi manusia.Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya ialah percaya pada Tuhan YME. Percaya pada diri sendiri,menganggap dirinya tidak salah,dirinya menang,dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan padanya.

2. Kepercayaan pada Orang Lain
Percaya pada orang lain ini dapat berupa percaya kepada saudara,orang tua,guru atau siapa saja.Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,perbuatan yang sesuai dengan kata hati atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi “Orang itu dipercaya karena ucapannya”.Misalnya orang yang berjanji sesuatu,maka harus dipenuhi walaupun janji itu tidak didengar orang lain,apalagi membuat janji pada orang lain.

3. Kepercayaan pada Pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika,filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna,Negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati,karena semuanya adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan,terutama pengemban tertinggi,yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah Negara, rakyat itu menjelma pada Negara.Satu-satunya realitas adalah Negara.Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat,Negara.Hanya Negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada Negara, Negara demikian itu disebut Negara totaliter, yaitu satu-satunya yang mempunyai hak adalah Negara ; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (Negara diktator).
Jelaslah bagi kita , baik teori teokratis ataupun demokratis Negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah manusia sebagai warga Negara percaya kepada Negara/pemerintah.

4. Kepercayaan pada Tuhan
Kepercayaan pada Tuhan YME itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, jika umat itu sendiri tidak memiliki kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari-Nya, manusia harus percaya pada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan terhadap adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta dan seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan terhadap zat tersebut.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung pada kondisi,situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain:
a. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
d. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya.

Manusia dan Kegelisahan


A. Manusia dan kegelisahan
Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya.
Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup
2.Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan masyarakat sekitarnya.

B. Sebab-sebab timbulnya rasa takut :
1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.
2 Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki keyakinan dan keberanian.

Penanggulangan Penderita Ansietas :
1. Menjelaskan kelainan yang dideritanya, yakni mengungkapkan trauma dimasa lampau yang mungkin mengakibatkan konflik dihatinya.
2. Psikoterapi, yakni memberikan kepastian dan keyakinan bahwa sang penderita akan selalu dilindungi fan dimengerti serta diberikan rasa simpati dan perhatian kepadanya.
3. Berupaya agar dirinya memasuki suatu keadaan yang rileks.
4. Mendekatkan diri kepada Allah.
5. Pemberian obat penenang

C. Bentuk-bentuk kegelisahan
1. Keterasingan
Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Sumber-sumber dari keterasingan:
~ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
contoh: mencuri, angkuh, keras kepala,dll
~ Sikap rendah diri, merasa tidak berharga karena cacat fisik, pendidikan rendah dan sebagainya
2. Kesepian
Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang menimpa jiwa orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga terjadi kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.
3. Ketidakpastian
Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih, teratur untuk logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu menerima rangsangan lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.

4. Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
a. Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda tertentu atau keadaan tertentu dilingkunganya.
b. Kecemasan neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba- tiba
c. Kecemasan moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.